Gesanews – Aksi bela Palestina pada Minggu (5/11/2023) dipuji sekaligus dikritik oleh sejumlah pihak. Satu di antaranya muncul dari dosen Pasca Sarjana Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal (PKU-MI) KH Mukti Ali Qusyairi, MA.
Ia memuji tujuan aksi yang merepresentasikan suara bangsa Indonesia yang menolak kekerasan bersenjata Israel atas Palestina di Jalur Gaza. Apalagi korban rakyat Palestina sudah ribuan jiwa.
“Namun sayangnya, Aksi Akbar di Monas itu ternodai oleh ketidaknetralan panitia penyelenggara termasuk MUI di dalamnya yaitu memberi panggung bahkan waktu orasi kepada salah satu Bacapres, yaitu Anies Baswedan. Dengan alasan apapun, hal ini tidak bisa dibenarkan,” katanya, Senin (6/11/2023) petang.
Pertama, katanya, sejak awal perencanaan aksi ini telah disepakati tidak boleh ada atribut partai politik. Pihak panitia justru memberi panggung Bacapres untuk orasi.
Menurutnya, hal itu tmencoreng netralitas dan independensi panitia penyelenggara termasuk MUI dalam pilpres 2024.
Kedua, MUI bukanlah milik salah satu pasangan Bacapres saja. MUI milik semua umat.
“Dengan adanya salah satu Bacapres telah diberi panggung bahkan orasi, MUI telah mengecilkan figur organisasinya sendiri menjadi hanya milik salah satu pendukung Bacapres tertentu,”ucapnya.