Gesanews – Pada perkembangan zaman yang semakin canggih, sistem keamanan biometrik menggunakan fingerprint telah menjadi standar keamanan yang dianggap cukup canggih, terutama dalam melindungi data dan privasi pengguna smartphone. Namun, kabar terbaru memberikan peringatan kepada pengguna Android bahwa fitur fingerprint yang diandalkan tersebut dapat terancam oleh ancaman baru berupa malware bernama Chameleon.
Ancaman Baru: Malware Chameleon Menyerang Fitur Fingerprint
Laporan dari tim peneliti keamanan ThreatFabric mengungkapkan bahwa malware Chameleon mampu menonaktifkan fitur sensor sidik jari dan bahkan mencuri PIN pengguna.
Salah satu aspek yang membuat Chameleon berbahaya adalah kemampuannya menyamar sebagai aplikasi Android yang sah. Malware ini akan menampilkan halaman HTML palsu yang meminta korban untuk mengaktifkan pengaturan aksesibilitas.
Saat korban memasukkan PIN untuk membuka ponsel, Chameleon secara otomatis mencuri PIN tersebut, bersama dengan password apa pun yang diketikkan.
Penting bagi pengguna smartphone Android untuk mengetahui cara penyebaran malware Chameleon. Malware ini umumnya disebar melalui file APK (Android Package Kit) dari sumber tidak resmi.
Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana ini, kita dapat terhindar dari ancaman malware Chameleon dan berbagai malware berbahaya lainnya.