Kegiatan penanaman pohon gaharu ini mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan komunitas lingkungan setempat. Mereka berharap kegiatan serupa dapat dilakukan di berbagai tempat lain di Jakarta, khususnya di area-area yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi.
“Kami sangat mendukung upaya penghijauan kota ini, terlebih lagi dilakukan di tempat-tempat yang memiliki nilai sejarah dan keagamaan. Harapannya, kegiatan ini bisa terus berlanjut dan menjadi bagian dari program jangka panjang dalam pelestarian lingkungan di Jakarta,” katanya.
Sementara itu, Ketua RW 03 Jatinegara Kaum, Suprapto menjelaskan, bahwa penanaman pohon ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar untuk lebih peduli terhadap lingkungan.
“Kami berharap ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat untuk turut serta dalam upaya penghijauan, baik di lingkungan masing-masing maupun di tempat-tempat umum,” tukasnya.
Kayu gaharu dikenal sebagai salah satu jenis kayu yang memiliki nilai ekonomi tinggi, terutama karena aroma khas yang dihasilkannya.
Kayu ini sering digunakan dalam pembuatan parfum, dupa, serta bahan obat-obatan tradisional. Namun, karena tingginya permintaan, kayu gaharu termasuk dalam kategori pohon yang langka dan dilindungi.
Dalam konteks ini, penanaman kayu gaharu di lokasi makam Jayakarta dan Pangeran Shangyang menjadi salah satu upaya untuk melestarikan tanaman ini di habitat aslinya. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian kayu gaharu agar tidak punah.
“Penting bagi kita untuk tidak hanya menikmati hasilnya, tetapi juga menjaga kelestariannya. Penanaman pohon gaharu ini diharapkan bisa menjadi langkah awal dalam menjaga keberlangsungan pohon ini di masa depan,” ungkap Suprapto.
Penanaman pohon gaharu ini juga menjadi momentum untuk mengingatkan kembali pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta yang kian hari semakin terhimpit oleh pembangunan.
Dengan penanaman pohon gaharu ini, diharapkan lokasi makam Jayakarta dan Pangeran Shangyang tidak hanya menjadi tempat ziarah yang bermakna, tetapi juga menjadi paru-paru kota yang memberikan kesejukan bagi masyarakat sekitarnya.
“Semoga pohon ini tumbuh subur dan menjadi warisan bagi generasi mendatang,” pungkasnya.