Gesanews, JAKARTA – Komunitas pegiat lingkungan menanam pohon gaharu di makam Jayakarta dan Pangeran Shangyang, Jakarta. Penanaman ini bertujuan untuk pelestarian lingkungan dan penghijauan kota.
Acara penanaman yang dilakukan pada Minggu, 11 Agustus 2024, ini diinisiasi oleh Pegiat Gaharu Madam Oud dari Blitar, yang memiliki nama asli Dewi Fortuna, bersama dengan Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Jami Assalafiyah.
Dalam keterangannya, Dewi Fortuna menjelaskan bahwa penanaman kayu gaharu di lokasi makam ini bukan hanya semata-mata untuk penghijauan, tetapi juga memiliki makna spiritual yang kuat.
“Penanaman kayu gaharu di sini memiliki arti penting, terutama berdasarkan sejarah para wali dan nabi yang menyukai wewangian. Meskipun para wali dan nabi tersebut sudah tidak ada, kita berharap dengan menanam pohon gaharu ini, kita masih bisa menikmati karomah mereka,” ujar Dewi.
Lebih lanjut, Dewi mengungkapkan bahwa penanaman pohon gaharu di lokasi makam ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi generasi mendatang. Pohon gaharu dikenal sebagai salah satu jenis kayu yang menghasilkan wewangian yang sangat bernilai, sering digunakan dalam berbagai ritual keagamaan dan tradisi budaya.
“Kayu gaharu ini nantinya bisa dinikmati oleh anak cucu kita. Selain itu, penanaman pohon ini juga menjadi bagian dari program penghijauan kota yang kita manfaatkan di area-area yang ada, seperti lokasi makam ini. Dengan begitu, lokasi ini tidak hanya menjadi tempat ziarah, tetapi juga menjadi tempat wisata religi yang hijau dan asri,” kata Dewi.
Ia merencanakan akan menurunkan seribu bibit gaharu yang akan ditanam di lokasi makam dan sekitarnya.
“Jadi tahap awal ini 100 pohon yang ditanam,” tambahnya.
Penanaman pohon gaharu di makam Jayakarta dan Pangeran Shangyang ini menjadi bagian dari upaya pelestarian lingkungan di tengah hiruk-pikuk Kota Jakarta. Dalam beberapa tahun terakhir, upaya penghijauan kota semakin digalakkan oleh berbagai pihak, baik pemerintah maupun komunitas-komunitas peduli lingkungan.
Menurut Ketua DKM sekaligus Juru Kunci makam Pangeran Jayakarta, Pangeran Shangyang dan Pangeran Surya, H.R Manaf Triyadi, Masjid Jami Assalafiyah, yang terletak di sekitar lokasi makam, menjadi salah satu pusat kegiatan keagamaan dan ziarah yang cukup ramai dikunjungi.
“Penanaman pohon gaharu ini diharapkan dapat menambah daya tarik tempat ini sebagai destinasi wisata religi yang tidak hanya kaya akan nilai sejarah, tetapi juga lingkungan yang hijau dan sejuk,” ujarnya.
“Lokasi ini memang dikenal sebagai tempat wisata religi, banyak yang datang untuk berziarah. Dengan penanaman kayu gaharu ini, kami berharap tempat ini semakin nyaman untuk dikunjungi, sekaligus memberikan kontribusi terhadap pelestarian lingkungan,” tambahnya.