JAKARTA, GESANEWS.ID – Dalam sebuah pernyataan yang penting untuk masa depan Indonesia, Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto, telah menyampaikan kekhawatirannya terkait dengan rencana Pemerintah untuk mengembangkan program Carbon Capture and Storage (CCS) dan menjadikan Indonesia sebagai hub penyimpanan karbon se-Asia.
Dalam pernyataannya, Mulyanto menggarisbawahi pentingnya berhati-hati dalam mengambil langkah-langkah ini demi keselamatan masyarakat dan lingkungan di masa depan.
Indonesia, dengan potensi besar yang dimilikinya, baik dalam sektor migas maupun ladang garam, memiliki peluang yang signifikan untuk menjadi tempat penyimpanan karbon atau carbon capture and storage (CCS).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan bahwa potensi tersebut mencapai sekitar 400 gigaton CO2, dengan 15 proyek yang sedang dirancang oleh Pemerintah yang diperkirakan mampu menyimpan karbon sebanyak 4.31 gigaton CO2.
Mulyanto mengakui bahwa ini adalah peluang bisnis besar untuk masa depan, yang tidak banyak negara di dunia, terutama di Asia, yang memiliki keunggulan geologi sebesar Indonesia. Namun, ia juga menekankan beberapa catatan penting yang harus diperhatikan.
Pertama, dari segi teknologi dan investasi, teknologi penyimpanan karbon masih dalam tahap pengembangan terus menerus.
Besaran investasi juga masih harus terus dicermati. Mulyanto mengingatkan bahwa pengetahuan kita tentang risiko penyimpanan karbon terhadap keselamatan masyarakat dan lingkungan masih terbatas.