Gesanews – – Kecerdasan buatan (AI) memang tidak boleh dianggap enteng, terutama karena kita semakin bergantung pada media digital yang mudah dimanipulasi secara visual. Beberapa waktu lalu, ada judul di portal berita yang menyebut Amerika sangat prihatin dengan perkembangan AI saat ini, yang berpotensi mengancam produktivitas manusia. Bahkan, profesional fotografi dan desainer visual terkemuka mulai merasa terancam.
Saat ini, AI semakin mahir dalam “menggambar,” dan sebagai penciptanya, manusia harus melangkah lebih maju.
Google menyebutnya SynthID. Metodenya melibatkan konversi teks menjadi gambar yang lebih realistis, yang bahkan tidak bisa dilihat oleh mata manusia, untuk menandai apakah itu foto asli atau hasil rekayasa AI. Google percaya bahwa cara ini tidak bisa dilakukan oleh AI tanpa bantuan manusia.