PEKANBARU, GESANEWS.ID – Perjalanan seorang penyanyi dangdut yang berasal dari Batang, Jawa Tengah, dan kini menetap di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, memancarkan cerita menakjubkan tentang awal karier yang dimulai dari dapur umum hingga mencapai puncak kesuksesan di dunia rekaman. Kisah ini menyerupai sepasang sayap yang mulai terbentang, membawa harapan dan semangat bagi siapa pun yang memimpikan kejayaan musik.
Farid Sugiharto, itulah nama lengkap dari penyanyi yang merangkak dari dasar sosial yang rendah. Belumlah ada yang menduga bahwa di balik riuhnya panggung dangdut, profesinya sebenarnya adalah tukang masak atau koki. Setelah melewati jenjang pendidikan di SMA, ia memutuskan meninggalkan kota kelahirannya di Subah, Batang, Jawa Tengah, dan menapaki jejak hidup menuju Kota Pekanbaru, Riau, dengan tekad untuk mengubah nasib dan mengangkat derajat perekonomian keluarganya.
Keahliannya dalam mengolah bahan makanan membawa Farid memasuki pintu gerbang industri kuliner. Ia memilih bekerja sebagai koki di berbagai hotel, restoran, bahkan pernah menjadi kepala koki di sebuah perusahaan layanan catering di Pekanbaru. Kiprahnya tak berhenti di situ, ia bahkan pernah menjajal usaha sendiri di Kota Siak, Kabupaten Siak, dengan menjual nasi uduk. Namun, takdir berkata lain. Ia dipertemukan dengan takdirnya yang sejatinya, menyanyi.
Pada masa-masa menjadi kepala koki dalam industri catering, nasib berkata lain kepada Farid. Ia sering diminta oleh para klien untuk menyanyikan lagu-lagu dangdut dalam acara pernikahan yang mereka gelar. Seiring berjalan waktu, Farid mulai mengenal beberapa artis dangdut yang diundang dalam pesta pernikahan tersebut. Ia menjumpai momen emas untuk mengenalkan diri kepada Rudi Mahesa, seorang pencipta lagu dangdut ternama. Dunia ini begitu baik kepadanya, sebab permintaannya diterima dengan tangan terbuka. Tepat di pertengahan tahun 2013, ia dipanggil ke Jakarta untuk merekam lagu yang diciptakan oleh Mahesa. Di sanalah jalinan nasibnya bersama musik dimulai.
Tak pernah ia menduga bahwa Rudi Mahesa akan menemukan karakter suara yang unik dalam dirinya. Ia diajak untuk merekam album kompilasi dengan membawakan lagu berjudul “Sayangku Bukan Cinta”. Angin segar bertiup di bumi rekaman, tetapi belum mencapai puncaknya. Single pertamanya tidak berhasil meraih kesuksesan yang ia dambakan di panggung dangdut nasional. Akibatnya, Farid kembali lagi ke kota Pekanbaru dan kembali menjalani profesi lamanya sebagai seorang koki.
Namun, kali ini ia tak lagi bekerja untuk orang lain. Ia dengan tegar memutuskan untuk mendirikan usaha Catering sendiri dengan nama “Farids Catering and Management Artis”.
Waktu berjalan dua tahun, dan pada suatu hari, Farid diberi kesempatan rekaman yang kedua kalinya. Kali ini, ia dipercaya untuk membawakan lagu ciptaan pedangdut terkenal, Leo Waldy, yang berjudul “Seakan Kau yang Paling Suci”. Lewat lagu yang direkam sekitar bulan Juni 2015, nama Farid mulai dikenal di kalangan pecinta musik dangdut di Indonesia.
Kini, kehidupan Farid dipenuhi dengan kesibukan mempromosikan single terbarunya, sehingga ia harus meninggalkan sementara kota Pekanbaru. Ia memberikan tanggung jawab sebagai seorang koki dan pemilik usaha catering kepada tiga keponakannya di Riau. Farid dengan tulus mengakui bahwa saat ini fokus utamanya adalah dunia tarik suara, dan perlahan-lahan ia mulai meninggalkan dunia masak yang telah ia tekuni bertahun-tahun lamanya.
“Dengan tekad yang bulat, saya memutuskan untuk memasuki dunia dangdut. Tentu saja, ada risiko yang harus saya hadapi, seperti meninggalkan pekerjaan lama. Saya memohon doa dari semua orang,” ungkap Farid dengan tulus.
Farid Sugiharto berharap agar karier musiknya dapat bertahan lama dan disukai oleh pecinta musik dangdut di tanah air. Ia menekankan bahwa perjalanannya dalam dunia musik tidak melalui audisi atau perlombaan, tetapi lebih kepada proses yang berjalan. Dengan perjuangan yang melelahkan ini, ia berharap bahwa segala jerih payahnya akan berbuah manis, dan ia akan berhasil meraih kesuksesan yang diimpikan.
Kisah perjalanan Farid Sugiharto menjadi contoh inspiratif bagi banyak orang. Dari seorang tukang masak yang bekerja di dapur umum, hingga berhasil mencapai dapur rekaman, ia menunjukkan ketekunan, semangat, dan keberanian dalam mengejar impian di bidang musik. Melalui kerja keras dan terus mengasah bakatnya, Farid membuktikan bahwa siapa pun dapat meraih kesuksesan jika memiliki tekad yang kuat dan tidak pernah menyerah.***