Gesanews – Kampanye pemilu, terutama yang dilakukan secara digital, menghadapi tantangan besar dalam memenangkan hati pemilih. Perang pemimpin menjadi semakin intens, dan hal ini tercermin dalam berbagai konten yang disebar luas di platform digital.
Tren Konten Negatif dan Manipulasi Emosi
Seiring dengan meningkatnya penetrasi media sosial, kampanye digital semakin fokus pada penggunaan konten negatif. Strategi ini terbukti efektif dalam memanipulasi emosi pemilih, terutama emosi negatif seperti ketakutan, kebencian, dan kemarahan.
Contoh nyata adalah polarisasi politik melalui istilah “cebong” dan “kampret,” yang digunakan dalam debat antara pendukung kedua kubu. Hal ini menciptakan perpecahan di kalangan masyarakat dan membuat mereka lebih rentan terhadap manipulasi emosional.
Pentingnya Emosi dalam Pengambilan Keputusan
Keputusan pemilih seringkali lebih dipengaruhi oleh emosi daripada fakta dan logika.