JAKARTA, GESANEWS.ID – Aksi demo massa Aliansi Masyarakat Peduli Golkar (AMPG) pada Minggu (04/06/2023) di Kantor DPP Golkar yang awalnya berjalan damai berujung chaos.
Hal ini dipicu tindakan arogansi dari sekelompok pemuda yang diduga kuat adalah anak buah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. “Kami diserang, dipukul dan ditendang oleh mereka,” ujar Koordinator Aliansi Masyarakat Peduli Golkar (AMPG), Samba kepada wartawan, Minggu (04/06/2023).
Padahal kata Samba, pihaknya menggelar aksi dengan damai dan tidak melakukan tindakan anarkis saat menyampaikan orasi. “Kami datang baik-baik dengan tujuan untuk meyelematkan Partai Golkar. Tapi kami malah disambut dengan aksi anarkis dan brutal,” tandasnya.
Ia pun meyesalkan tindakan para loyalis Airlangga tersebut. “Ini bukti bahwa Airlangga memang tidak becus dan wajib dilengserkan. Menghadapi kami yang jumlah massanya tidak banyak saja sudah memakai kekerasan,” sesalnya.
Sebelumnya, Aliansi Masyarakat Peduli Golkar (AMPG) mengeluarkan desakan yang tegas kepada Airlangga Hartarto untuk segera mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar. “Kami mendesak Airlangga segera mundur, jangan jadikan Golkar sebagai tempat berlindung. Airlangga Hartarto sudah tidak lagi mampu menjaga kehormatan dan kepercayaan publik terhadap Partai Golkar,” ungkap Samba, Koordinator Aliansi Masyarakat Peduli Golkar (AMPG).
AMPG juga menyoroti fakta bahwa Partai Golkar merupakan salah satu partai politik besar yang masih eksis dan memiliki peran penting dalam perpolitikan Indonesia. “Namun, partai ini terus-menerus terkena isu-isu yang merugikan akibat kasus-kasus korupsi yang diduga melibatkan Airlangga Hartarto,” tandasnya.
Beberapa kasus yang menjadi sorotan adalah kebijakan impor garam pada tahun 2018 dan dugaan keterlibatan Airlangga dalam kasus kelangkaan minyak goreng (migor) yang sedang diteliti oleh Kejaksaan Agung.
“Kebijakan impor garam yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto telah merugikan para pelaku usaha dalam negeri dan mencoreng citra Partai Golkar,” tegasnya.
Lebih lanjut, AMPG juga menyoroti dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh Airlangga dalam penyaluran dana BPDPKS yang mencapai puluhan hingga ratusan triliun.
Tidak hanya itu, kasus dugaan perselingkuhan antara Airlangga dengan seorang wanita yang telah menikah juga menjadi sorotan AMPG. Kasus ini dianggap memalukan dan mencoreng citra Partai Golkar secara luas.