JAKARTA, GESANEWS.ID – Pesatnya perkembangan teknologi dan lonjakan pengguna Internet yang kian meningkat, nyatanya belum membuat Indonesia bebas dari hambatan literasi.
The Programme for International Student Assessment (PISA) pada 2019 menyebutkan skor literasi Indonesia berada pada peringkat 72 dari 77 negara, jauh dibawah Malaysia yang bertengger pada urutan ke-56.
Oleh karenanya, Kemendikbudristek melalui Badan Pembangunan dan Pembinaan Bahasa membentuk program Duta Bahasa.
Yaitu program yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan generasi muda Indonesia dalam meningkatkan keterampilan literasi seperti kemampuan berbahasa Indonesia, pelestarian budaya dan penguasaan bahasa asing.
Ialah Owen Jeremia Poluakan, mahasiswa Teknik Perminyakan Universitas Pertamina asal Sulawesi Utara, memantapkan diri mengikuti program Duta Bahasa DKI Jakarta.
“Ketertarikan saya dalam mengikuti duta bahasa karena keinginan saya meningkatkan pemahaman generasi muda Indonesia terhadap pentingnya membaca dan bijak dalam memanfaatkan teknologi digital,” ungkap Owen di Jakarta, Jumat 21 Juli 2023.
Minat baca generasi muda Indonesia memang masih rendah. Survey Nielsen Consumer dan Media View (CMV) di 11 kota di Indonesia mengungkap hanya 11 persen generasi milenial yang memiliki minat baca.
Padahal laporan wearesocial tahun 2023 menyebut penduduk Indonesia usia 16 tahun ke atas menghabiskan hampir 8 jam berselancar di internet, dan lebih dari 3 jam menggunakan media sosial setiap harinya.