PEKALONGAN, GESANEWS.ID – Sebuah peristiwa yang melibatkan tradisi udik-udikan berakhir dengan kecelakaan dan luka-luka bagi tiga anak-anak dan satu orang dewasa di Kelurahan Jenggot, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan, pada hari Minggu (9/7/2023) sekitar pukul 09.30. Lurah Jenggot, Muhammad Fatoni, mengungkapkan informasi tersebut didapat dari laporan Pak RT pada hari Ahad sekitar pukul 09.30.
“Informasi tersebut juga menyebar melalui media sosial, dan isunya cukup besar. Awalnya, kami mendengar jumlah uang yang disebar sekitar 30 juta, namun ternyata jumlahnya mencapai 35 juta,” kata Muhammad Fatoni.
Setelah mengetahui jumlah uang yang cukup besar tersebut, pihak kelurahan berusaha melakukan pendekatan dengan pemilik hajatan menjelang waktu Maghrib. Mereka berupaya membujuk agar acara tersebut dibatalkan atau diselenggarakan dengan cara yang lebih aman.
Namun, pemilik hajatan tetap mempertahankan rencananya. Pecahan uang yang digunakan dalam tradisi udik-udikan ini beragam, mulai dari ratusan hingga puluhan ribu rupiah. Tuan rumah juga meminta bantuan sekitar 20 orang dari Banser dan karyawan mereka untuk mengalihkan lalu lintas dan menjaga keamanan sekitar.
“Ternyata, setelah berkoordinasi dengan keluarga, mereka masih ingin melanjutkan acara. Namun, jika risikonya besar, kami akan mempertimbangkan kembali. Setelah pertimbangan tersebut dilakukan, pemilik rumah tetap ingin melanjutkan hajatan sesuai dengan hasil rembuk keluarga,” jelas Muhammad Fatoni.
Untuk memastikan kesiapan pemilik rumah dalam menanggung semua risiko yang terjadi, mereka membuat surat pernyataan yang menyatakan hal tersebut.
Tradisi udik-udikan ini menarik minat banyak orang seperti yang diperkirakan. Bahkan, pagar kelurahan mengalami kerusakan akibat banyaknya orang yang hadir.