Gesanews, Kota Pekalongan – Sepanjang tahun 2023, Balai Pelayanan dan Saintifikasi Jamu (BPSJ) Kota Pekalongan yang berlokasi di Jl. Letnan Suprapto No.5, Kelurahan Kertoharjo, Kecamatan Pekalongan Selatan mencatat kunjungan pelajar meningkat, sebanyak 17 lembaga pendidikan menikmati suguhan kegiatan yang dikemas dalam wisata edukasi jamu.
Seperti namanya, kegiatan wisata edukasi bukan hanya sebagai ajang untuk liburan atau refreshing dari kegiatan belajar di kelas tapi juga sebagai celah atau kesempatan untuk memperoleh ilmu lebih banyak dengan cara yang lebih menyenangkan. Kunjungan pelajar dalam wisata edukasi jamu paling banyak dari jenjang PAUD, TK, SD dan SMP.
Meningkatnya jumlah kunjungan ini merupakan buah dari upaya yang dilakukan BPSJ Kota Pekalongan dalam menjalin komunikasi dengan lembaga pendidikan yang ada baik di tingkat PAUD, TK, SD hingga perguruan tinggi, “Alhamdulillah tahun ini kunjungan catatan kita meningkat dibandingkan tahun kemarin. Kami mengirim surat pemberitahuan kepada setiap lembaga pendidikan untuk mengenalkan kegiatan wisata edukasi jamu dengan melampirkan beberapa foto kegiatan tersebut, tidak hanya di kota Pekalongan kami juga mencoba mengenalkan di luar kota Pekalongan,” terang kepala BPSJ Kota Pekalongan, dr Teuku Reza Fadly baru-baru ini.
Dijelaskan Reza, sebanyak 100 surat dilayangkan oleh BPSJ Kota Pekalongan kepada lembaga pendidikan, “Alhamdulillah ada yang merespon, bagi yang belum merespon harapan kami paling tidak mereka mendapatkan informasi baru yang bisa dijadikan referensi ketika akan menyelenggarakan pembelajaran di luar ruangan,” tandasnya.
Ia mengatakan dalam menerima kunjungan, BPSJ berupaya membuat suasana dengan senyaman mungkin dengan tetap mengutamakan edukasi berkaitan fungsi BPSJ kaitannya herbal dan jamu, “Saat anak-anak datang kami beri sedikit informasi melalui sebuah cerita menarik, melihat langsung tanaman obat, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan interaktif sensasi menanam tanaman obat. Untuk pelajar usia dini kita juga tampilkan icon BPSJ yaitu ‘om jamu’ badut yang menyerupai botol jamu menyambut ketika mereka datang sehingga mereka lebih tertarik dan antusias,” imbuhnya.
Sebagai informasi berdasarkan perwal No. 12A tahun 2022, biaya wisata edukasi jamu untuk minimal 15 orang sebesar Rp. 20.000,- , 6-14 orang sebesar Rp. 25.000,- dan kurang dari 5 orang sebesar Rp. 30.000,-, dengan tarif tersebut pengunjung sudah mendapatkan paparan materi terkait jamu, melihat etalase dan proses pengolahan pasca panen tanaman obat serta memperoleh produk inovasi jamu berupa 250 ml jamu segar.