Wujud Nyata Ketahanan Pangan, Kodim Batang dan Warga Tanam Padi ‘Protani-Protangguh’

oleh
oleh
Anggota Kodim Batang saat memupuk tanaman padi. (Foto: Kodim)
Anggota Kodim Batang saat memupuk tanaman padi. (Foto: Kodim)

BATANG, POJOKBACA.ID – Kodim 0736/Batang terus berinovasi dan berinisiatif di bidang pertanian untuk membantu mempersiapkan cadangan bahan makanan di wilayah Kabupaten Batang. Saat ini, Kodim 0736/Batang tengah melakukan penanaman padi varietas Protani/Protangguh. Pada pagi hari ini, Kamis (18/05/23), dilakukan pemupukan dalam kegiatan tersebut.

Penanaman padi ini dilaksanakan sebagai bagian dari Program Unggulan Ketahanan Pangan Kodim 0736/Batang yang bertujuan untuk membantu pemerintah mengantisipasi inflasi. Benih padi telah ditebar di lahan seluas 2 hektar yang terletak di sawah milik Kepala Desa Kalibeluk, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang. Saat ini, usia benih padi sudah mencapai 13 hari.

Kepala Desa Kalibeluk, Muthobi’in menjelaskan bahwa benih padi varietas Protani/Protangguh yang telah disemai membutuhkan waktu 22 hari sebelum bisa ditanam. Oleh karena itu, rencananya kegiatan tanam padi akan dilaksanakan pada Jumat, tanggal 26 Mei 2023.

“Benih padi varietas Protani/Protangguh yang kami tanam sudah berumur 13 hari. Setelah mencapai usia 22 hari, kami akan melakukan penanaman padi di lahan sawah milik Kepala Desa Kalibeluk,” ungkap Muthobi’in.

Dalam proses persiapan tanam padi, Kepala Desa Kalibeluk dibantu oleh Pelda Sudirman dan Praka Danny dari anggota Stafter Kodim 0736/Batang. Mereka mulai membersihkan lingkungan sekitar sawah yang akan digunakan sebagai lokasi penanaman padi. Upaya ini menjadi bukti kontribusi Kepala Desa Kalibeluk dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batang. Kerjasama ini berhasil mengatasi tumpukan sampah yang mengganggu di sekitar jalan sebelum kegiatan penanaman padi dilaksanakan.

“Dengan kerja sama antara Kepala Desa Kalibeluk dan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Batang, kami berhasil mengatasi masalah sampah yang mengganggu sekitar area sawah. Ini merupakan upaya kami dalam menjaga lingkungan sebelum melaksanakan penanaman padi,” jelas Bapak Muthobi’in.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *